NAMA : RIVALNO
NPM : 26212494
KELAS : 4EB12
MATA
KULIAH : AKUNTANSI INTERNASIONAL
BAB 9
“Analisis Laporan Keuangan”
Investor, analisis riset ekuitas, manajer keuangan,
banker, dan para pengguna laporan keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang
semakin besar untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan asing,
perbandingan keuanganlintas batas menjadi penting ketika melakukan analisis
potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi
portofolio.
A. TANTANGAN DAN PELUANG DALAM ANALISIS
LINTAS NEGARA
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai
wilayah yurisdiksi. Negara-negara memiliki perbedaan yang dramatis dalam
praktik-praktik akuntansi dan auditnnya, kualitas pengungkapan, system hukum
dan aturan, sifat dan tingkatan risiko bisnis, dan cara-cara untuk melakukan
bisnis. Keragaman ini berarti bahwa alat-alat bantu analisis yang efekif dalam
salah satu yuridiksi bias saja kurang efektif dalam yuridiksi lain. Analisis
keuangan dal valuasi inernasional di gambarkan dengan banyak kontradiksi. Di
satu sisi, pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat
menyebabkan tingginya komparabilitas informasi keuangan di seluruh dunia.
Sebuah pemeriksaan tentang standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS) yang
dikeluarkan oleh IASB menyatakan bahwa definisi transparasi yang dibiasakan
oleh para analis. Artinya, keputusan IASB berfokus pada tingkat pengungkapan
berbeda dengan pengungkapan yang membantu menyingkap transaksi-transaksi yang
mendasari ekonomis.
Selain kontradiksi yang terlah ada, iklim analisis
keuangan dan valuasi internasional tetap meningkat dan keseluruhan pandangan
bagi analisis adalah positif, Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi
informasi dan persaingan yang meningkat diantara pemerintah=pemerintah nasional, pasar saham
dan perusahaan-perusahaan bagi para penanam modal dan aktivitas perdangan yang
terus berlanjut.
B. KERANGKA KERJA ANALISIS BISNIS
Palepu, Bernard, dan Healy memberikan Suatu kerangka
kerja yang berguna untuk analisis bisnis dan valuasi dengan menggunakan
data laporan keuangan. Kerangka kerja tersebut terdiri dari empat tahap
analisis, diantaranya :
1) Analisis Strategi Usaha
2) Analisis Akuntansi
3) Analisis Keuangan
4) Analisis Prospektif
1. Analisis Strategi Bisnis
Internasional
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting
pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan sebuah
pemahaman kualitatif mengenai sebuah perusahaan dan para pesaingnya dalam iklim
ekonomisnya. Hal ini menjamin bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan sebuah sudut padang menyeluruh. Dengan mengidentifikasi faktor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha
akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
o Ketersediaan Informasi
Analisis strategi bisnis sangat sulit dilakukan
khususnya di beberapa negara karena kurangnya informasi yang dapat dipercaya
tentang perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di Negara-negara maju kadang
menyalahkan penerbitan statistic ekonomi yang salah atau menyesatkan. Beberap
Negara menunda penerbitan statistic ketika jumlahnya tidak menguntungkan, atau
bahkan memalsukan angka-angka ekonomi mereka.
Mendapatkan informasi industry juga sulit di banyak
Negara dan kuantitas serta kualitas informasi perusahaan juga sangat berbeda.
Ketersediaan informasi khusus perusahaan sangat rendahdi banyak Negara ekonomis
berkembang.
o Rekomendasi untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan
analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi
sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim
bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi,
khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
2. ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai
tingkatan dimana hasil-hasil laporan sebuah perusahaan mencerminkan realitas
ekonomisnya. Analis perlu menilai kebijakan dan Perkiraan akuntansi perusahaan
tersebut, dan menilai sifat dan tingkat fleksibilitas akuntansi suatu
perusahaan.
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan
berbagai penilaian yang terkait dengan akuntansi karena mereka yang
paling mengetahui mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan.
Fleksibilitas dalam laporan keuangan penting diketahui karena hal ini
memungkinkan para manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang sangat
menggambarkan keadaan operasi perusahaan. Salah satu alasannya adlah bahwa
penghasilan yang dilaporkan sering kali digunakan untuk mengevaluasi kinerja
manajerial mereka.
Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini
dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi sebuah perusahan:
a) Mengidentifikasi kebijakan akuntansi
utama
b) Menilai fleksibilitas akuntansi
c) Mengevaluasi strategi
akuntansi
d) Mengevaluasi kualitas pengungkapan
e) Mengidentifikasi potensi terjadinya
masalah
f) Menyesuaikan
penyimpangan-penyimpangan akuntansi
o
Saran bagi Analis
Ketika melakukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan dalam negara-negara
pasar berkembang, analis harus sering berdiskusi dengan direksi untuk
mengevaluasi insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Banyak
perusahaan di negara-negara pasar berkembang berhubungan erat, dan para manajer
mungkin tidak memiliki dorongan yang kuat untuk pengungkapan yang penuh dan
kredibel. Kebiajkana akuntansi di beberapa negara mungkin sama atau serupa
dengan IAS, tetapi para manajer sering kali memiliki kebijaksanaan yang besar
dalam bagaimana kebijakan tersebut diterapkan.
3.
ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja saat ini dan masa
lalu sebuah perusahaan, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat
dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas adalah alat bantu yang
penting dalam analisis keuangan. Analisis rasio menggunakan perbandingan rasio
antara perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan
rasio sebuah perusahaan selama beberapa tahun atau periode keuangan lainnya,
danatau perbandingan rasio terhadap beberapa tolok ukur yang absolut. Analisis
ini memberikan mendalam pada arti relative dan komparatif dari artikel-artikel
laporan keuangan dan bisa membantuk mengevaluasi efektivitas operasional
direksi, kebijakan penanaman modal, pembiayaan, dan penyimpanan pendapatan. Para
analis bisa menggunakan analisis arus kas untuk menyampaikan beragam pertanyaan
tentang kinerja dan manajemen perusahaan.
o
Analisis Rasio
Ada dua
masalah yang harus dihadapi dalam menganalisis rasio dalam sebuah tatanan
internasional. Pertama, apakah perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi
menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang
dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda? Kedua, Bagaimana perbedaan
dalam budaya local dan kondisis persaingan mempengaruhi penafsitan ukuran
akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari Negara yang
berbeda disajikan ulang agar tercapai “daya banding akuntansi”?
Bukti ekstensif mengungkapkan perbedaan-perbedaan
antar negara yang benar dalam profitabilitas, leverage komposisi kewajiban, dan
rasio laporan keuangan lainnya dan jumlah yang merupakan hasuil dari
factor-faktor akuntansi dan non akuntansi.
Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten
asing yang disusun oleh SEC cukup informasi. Sekitar separuh dari 528 emiten
non AS yang diteliti mengungkapkan perbedaan yang material antara laba yang
dilaporkan laporan keuangannya mereka dengan laba bersih menurut GAAP AS. Lima
jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten
adalah :
1) Depresiasi dan amortisasi
2) Biaya yang ditangguhkan
3) Pajak tangguhan
4) Pensiun
5) Translasi mata uang asing
Penelitian tersebut juga menunjukan bahwa lebih dari
dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan
bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP
non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar
dari 25%. dua puluh lima dari 87 emiten yang melaporkan bahwa laba berdasarkan
GAAP AS lebih besar daripada berdasarkan GAAP non AS melaporkan perbedaan lebih
besar dari 25%. Hasil yang sam juga ditemukan untuk rekonsiliasi ekuitas
pemegang saham. Secara keseluruhan, bukti dalam studi SEC ini menunjukan bahwa
perbedaan laporan keuangan menurut GAAP AS dan GAAP non AS sangat material
untuk kebanyakan perusahaan.
o Analisis Arus Kas
Analisis ini memberikan pemahaman mengenai arus kas
dan manajemen sebuah perusahaan. Laporan arus kas yang sangat rinci diperlukan
dalam GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS,dan standar akuntansi di Negara-negara lain
yang jumlahnya terus berubah, analisis arus kas berguna dalam analisis
internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi
dibandingkan dengan pengukuran berdasarkan penghasilan.
o
Mekanisme Penanggulangan
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan algoritma Penyajian ulang untuk
meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan
ulang kinerja operasional perusahaan-perusahaan Jepang dan Amerika Serikat
pmenurut dasar laporan yang sama. Algoritma penyajian ulang yang relatif
sederhan cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada
beberapa perbedaan LK yang paling material, diman tersedia cukup informasi
untuk melakukan penyesuaian yang dapat di andalkan.
4.
ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif menggunakan dua langkah :
perhitungan perkiraan dan valuasi. Dalam perhitungan perhitungan perkiraan,
para analisis membuat perkiraan yang jelas mengenai prospek sebuah perusahaan
berdasarkan strategi bisnis, akuntansi, dan analisis keuangannya. Dalam
valuasi, analis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah
peruasahaan. Valuasi digunakan secara lengkap atau jelas dalm banyak keputusan
bisnis. Contohnya valuasi merupakan dasar dari rekomendasi investasi dan
ekuitas analis. Dalam menganalisis penggabungan yang mungkin tercipta,
perusahaan yang berpotensi untuk mengambil perusahaan lain akan memperkirakan
nilai dari perusahaan yang akan diambil. Fluktuasi nilai tukar, perbedaan
akuntansi, praktik dan kebiasaan bisnis bisnis yang berbeda, perbedaan pasar
modal dan banyak faktor lainnya akan berpengaruh besar dalam perkiraan dan
valuasi internasiona.
Kelipatan valuasi seperti rasio-rasio harga terhadap
pengasilan dan harga-harga terhadap pembukuan seringkali digunakan untuk
memperkirakan nilai sebuah perusahaan. Keyakinan pada kelipatan valuasi
beranggapan bahwa harga-harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa
pemberian harga suatu perusahaan dengan operasional dan karakteristik keuangan
yang sama bisa diterapkan pada perusahaan yang sedang dianalisis karena
kesamaanya dengan perusahaan tersebut. Rasio harga terhadap penghasilan berbeda
disetiap negara, perbedaan nasional dalam hal prinsip-prinsip akuntansi
merupakan salah satu sumber potensial bagi keragaman rasio lintas negara.
C. MASALAH-MASALAH LAIN
Keempat tahapan analisi bisnis (strategi bisnis,
akuntansi, keuangan dan analisi prospektif) bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut :
1) Akses informasi
2) Ketetapatan waktu dari informasi
tersebut
3) Hambatan bahasa dan terminologi
4) Masalah-masalah mata uang asing
5) Perbedaan dalam jenis dan format
laporan keuangan
1.
Akses Informasi
Tersedianya akses-akses yang ada sangat mempengaruhi
hal ini, terutama dalam sumber informasi yang tek terhingga seperi world widw
web. Perusahaan di dunia saat ini sudah mempunyai situs-situs tersendiri yang
memudahkan ketika akan mengakses informasi yang dibutuhkan.
2.
Ketepatan Waktu Dari Sebuah Informasi
Ketepatan waktu penerbiran laporan keuangan, laporan
tahunan, pengarsipan aturan dan semua yang berkaitan dengan akuntansi berbeda
disetiap negara. Walaupun laporan kuartal merupakan praktik yang banyak
dilakukan dibanyak negara namun tetap saja ada perbedaan. Kelambatan laporan
keuangan juga bisa diperkirakan dengan membandingkan akhir tahun pembukuan
dengan tanggal laporan auditnya. Variabilitas dalam ketepatan waktu informasi
akuntansi menempatkan beban tambahan pada pembaca laporan keuangan asing. Beban
ini sangat berat terutama pada perusahaan yang keadaan operasionalnya sering berubah.
Valuasi yang berarti membutuhkan pembaruan yang konstan dari jumlah yang
dilaporkan dengan menggunakan cara-cara konvensional dan di luar kebiasaan.
3.
Hambatan Bahasa dan Teminologi
Peberdaan bahasa antar Negara dapat menimbulkan
hambatan informasi bagai para pengguna laporan keuangan. Kebanyakan perusahaan
yang berdomisili di Negara-negara yang tidak menggunakan bahasa inggris
menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa dalam Negara asal. Namun demikian,
semakin banyak perusahaan yang realtif besar yang berada diperkonomian maju
menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
4.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menyatakan
akun-akun keuangan mereka dalam mata uang di mana perusahaan mereka berjalan.
Bagi para pembaca di Amerika Serikat yang terbiasa dengan mata uang dolar,
analisis akun yang dinyatakan dalam euro mungkin akan membuat mereka kurang
nyaman. Sebuah inklinasi yang normal adalah dengan menstranslasikan neraca mata
uang asing ke mata uang domestik. Namun, dalam laporan mata uang asing, untuk
sebagian besar, hanya merupakan masalah dalam bentuknya saja. Rasio keuangan
yang mengubah pengukuran nominal (interval) menjadi hubungan persentase
merupakan kebebasan mata uang.
5.
Perbedaan Format Laporan
Format neraca
dan laporan penghasilan berbeda disetiap negara. Contohnya adalah dalam hal
penempatan lajur akun-akun yang ada dalam laporan keuangan. Perbedaan
klasifikasi juga sering terjadi contohnya adalah akumulasi penyusutan yang
berbeda antara Amerika dengan Jerman. Perbedaan ini walaupun menyulitkan tetapi
tidak terlalu penting karena struktur yang mendasari laporan keuangan cukup
sama di seluruh dunia.
D.
ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Pembaca yang bijak harus meniali kecukupan pengukuran
akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh
penggunaan metode akuntansi yang dirasa tidak teapt. Sebuah akibat wajar dari
penilaian kualitas iniadalah penilaian kredibilitas informasi yang diberikan,
tanpa bergantung pada aturan-aturan pengukuran yang digunakan
o
Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian
dalam laporan keuangan. Mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh
direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran dan
aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan
integritas informasi keuangan tersebut.
Pertumbuhan audit sebagai profesi yang terpisah dan
berbeda selama abad 19 didorong oleh perundangan di Inggris kira-kira pada
tahun 1845 (persyaratan bahwa perusahaan menyimpan catatan-catatan yang harus
diaudit oleh orang lain selain direktur. Dewan akuntansi pertamanya adalah
Society of Accountant di Edinburgh.
Para penanam modal dan pembaca laporan keuangan
yang lain mempertaruhkan pembuktian pada auditor profesional. Mereka bisa
mengambil keputusan dengan hasil yang diharapkan lebih baik jika mereka
memiliki informasi yang lebih baik.
Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit
independen membawa efisiensi kedalam proses laporan keuangan. Jika pengguna
informasi keuangan harus mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi
per nomor , per pengguna akan menghasilkan proses yang memakan biaya yang
sangat tinggi. Pembagian tanggung jawab akan sangat berguna. Direksi memiliki
keuntungan komparatif dalam mempersiapkan dan menawarkan informasi keuangan
yang diperlukan oleh pengguna dari luar perusahaan sedangkan auditor memiliki
keuntungan komparatif dalam memastikan representasi keuangan direksi cukup
terbebas dari penyimpangan. Pembuktian independen mereka memungkinkan para
pembaca laporan diseluruh dunia membedakan praktik akuntansi yang diterima dan
tidak diterima secara umum untuk menilai kualitas laporan keuangan pada biaya
yang lebih rendah dari orang lain.
o
Laporan Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para
pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini
mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan
utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.
Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur
perusahaan dan cangkupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca,
laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm
standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor
harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan
wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.
Amerika
Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan
perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan
tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah audit
tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara umum.
Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut
dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut
telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya.
Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus
dikemukakan.
Swedia
Swedia Companies Act mengharuskan laporan auditor
mengenai :
a) Persiapan laporan tahunan sesuai
dengan undang-undang
b) Penggunaan neraca dan laporan
penghasilan
c) Proposal yang diajukan mencakup
laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak
dialokasikan
d) Penghentian kewajiban dari anggota
dewan direktur dan direktur utama.
Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa laporan
auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan
direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi
dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor
harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di
Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah
laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar
atau tidak.
o
Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan audit memiliki beberapa landasan
yaitu tidak terbatas pada, sumber standar audit, pelaksanaannya,
profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit. Pelaksanaan
standar-standar audit dan perubahan-perubahan audit terbukti sulit pada tingkat
internasional. Standar yang dikembangkan secara profesional biasanya kurang
memiliki kekuatan hukum, kemungkinan sanksi ekonomi dan yang lebih umum politik
internasional dan pengakuan diplomatis.
Kewajiban auditor bagi pihak ketiga karena tindakan
yang tidak sah menggambarkan betuk pelaksanaaan pasar. Disebagian besar negara,
para auditor bisa dianggap bersalah karena kelalaian atau kecurangan yang
besar. Kredibiltas audit adalah tanggung jawab orang yang melakukan audit. Para
pembaca laporan keuangan harus bisa membedakan antara dua kelas akuntan.
Selanjutnya adalah masalah mengenai kualifikasi dan lisensi auditor. Nilai
seorang auditor terletak pada kemandiriannya dari perusahaan yang diauditnya.
o
Mekanisme Penanggulangan
Setelah melihat laporan audit yang berbeda-beda di
setiap Negara dalam isi informasinya, maka perlu adanya upaya harmonisasi
internasional yang kuat dalam audit. Upaya-upaya tersebut dilakukan oleh
beberapa organisasi-organisasi anggota IFAD yaitu IFAC, IASB, IOSCO, Bank
Dunia, OECDA, Dan IMF serta EU pada tingkat Regional.
o
Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah entitas adlah
sebuah syarat yang diharuskan untuk menjamin kredibilitas komunikasi manajemen
dengan pihak-pihak luar. Namun itu sja tidak cukup, efektivitas sistem kontrol
internal sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem
“periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor
diluar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol
internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal.
Banyak penjelasan yang berhubungan dengan peningkatan
internal audit , salah satunya yaitu pertum uhan komite audit dari dewan
korporasi direktur yang fenomenal. Komite ini berperan aktif dalam hal
pengaturan perusahaan dan sering kali menggunakan fungsi audit internal sebagai
alatnya. Sehingga hal ini makin mempermudah para auditor internal.
Faktor lain
yang berkontribusi terhadap pentingnya audit internal adalah pertumbuhan dalam
kebutuhan kontrol perusahaan yang belum perna ada sebelumnya. Masalah keamanan
yang melekat pada sistem informasi terkomputerisasi yang sekarang ini membuat
audit internal efektif menjadi hal yang “wajib” diawasi. Sarbanes-Oxley Act
(SOX) membuat undang-undang yang menempatkan beban pada direksi dan auditornya
untuk menciptakan sebuah lingkuangan kerja yang :
a) Memperkecil konflik kepentingan,
b) Memperkuat transparasi, realibilitas
dan akurasi dalam laporan keuangan perusahaan yang lebih besar, dan
c) Meningkatkan kemandirian di antara
direksi, dewan direktur dan auditor, para pemain kunci dalam alat-alat bantu
pelaksanaan yang ada kepadapengatur pasar dan mencoba untuk memperkecil
kepentingan penanam modal di depan perilaku berdasarkan transaksi dari penasihat
penanam modal dan bank-bank penanam modal.
Faktor-aktor lain yang membantu menjelaskan
pertumbuhan dan pengakuan serta pentingnya audit internal :
a. Akuntabilitas direksi yang semakin
meningkat.
b. Meningkatnya kompleksitas organisasi
(perusahaan multi nasional).
c. Banyaknya penggabungan,akuisisi dan
restrukturisasi perusahaan.
d. Meningkatnya penggunaan pembayaran
elektronik dan transfer lain untuk tujuan terlarang (pencucian uang).
e. Kepercayaan semakin meningkat pada
audit internal oleh auditor luar.
f. Meningkatnya persyaratan regulasi
kinerja audit internal yang sejajar dengan SOX.
o
Organisasi Profesional
Profesional yang berfokus pada audit internal
disediakan oleh Institute of internal Auditor (IIA) bermarkas di Amerika dan
memiliki keanggotaan internasional. IIA bertanggung jawab untuk :
a. Memberikan pada tingkat
internasional aktivitas perkembangan profesional yang komprehensif,
standar-standar untuk praktik audit internal dan sertifikasi.
b. Mengadakan pertemuan diseluruh dunia
untuk mendidik anggotanya dan orang lain mengenai praktik audit internal.
c. Mengumpulkan auditor internal dan
memberikan pendidikan dibidang audit internal.
DAFTAR
PUSTAKA :
Choi, Frederick D. S, Meek, Gary K,
2010, Akuntansi Internasional, Buku 2, Jakarta;Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar